5 Fakta tujuan kunjungan Raja Salman dan kemegahan yang menyertainya



Tak biasa. Itulah pemandangan di Four Seasons Georgetown. Awal September itu, seluruh pesanan ditolak. Para tamu yang kadung booking kamar, dipindah. Diboyong ke penginapan megah terdekat. Hotel kelas wahid ini mendadak ditutup.
Si bintang lima bersolek. Secepat kilat, semua berubah. Tiap lorong digelari karpet merah. Jendela di beberapa sudut juga Berganti. Ditukar kaca anti peluru. Pengamanan yang sudah biasa rapat, semakin diperketat.
Berkoli barang terus datang. Semua luks. Tak ada yang picisan, meski pernik kecil. Bingkai kaca, meja, lampu, sampai gantungan topi, seluruhnya kuning mengkilap. Bersepuh logam mulia. “ Semua serba emas,” kata pelanggan hotel yang melihat barang-barang itu, sebagaimana dilaporkan Politico.
Semua persiapan mewah ini untuk menyambut Salman bin Abdulaziz Al Saud. Penginapan dengan 222 bilik itu telah diborong rombongan Raja Arab Saudi yang melakukan kunjungan kenegaraan di Amerika Serikat. Selama Kamis, Jumat, dan Sabtu, hanya keluarga kerajaan itu yang menghuni.
Raja Salman memang disambut secara mulia. Four Season melakukan yang terbaik. Tak hanya membeber karpet merah di lorong atau selasar. Alas kehormatan itu bahkan dibentang hingga tempat parkir. Tamu negara itu dipastikan tak menginjak aspal saat turun dari mobil mewahnya.
Kunjungan pada 3 hingga 5 September 2015 itu memang membetot perhatian. Tak hanya warga Washington, mata dunia pun tertuju ke Ibu Negeri Paman Sam itu. Mobil-mobil SUV Cadillac berderat di jalanan Georgetown. Sekitar 500 mobil disewa dalam kunjungan ini.
Bila berjalan bersama, iring-iringan roda empat itu seolah tanpa putus. Raja Salman memang memboyong ratusan orang saat bertemu Barack Obama, yang kala itu menjabat Presiden AS.
Raja Salman memang tajir melintir. Melakukan kunjungan semewah itu bukan mustahil bagi penguasa yang bertahta sejak 23 Januari 2015 itu. Lihat saja kekayaannya. Gazette Reviewmenghitung pundi-pundi keturunan Raja Abdulaziz dan Hassa binti Ahmed Al Hudairi ini berisi lebih dari Rp226,63 triliun. Ibarat kata, uangnya tak berseri.
Tumpukan raja brana itu berasal dari beragam sumber. Mulai warisan hingga investasi beberapa perusahaan properti dan minyak. Tapi semua tak dimakan sendiri. Pria 81 tahun ini juga dikenal gemar bersedekah. Jutaan dolar telah digelontorkan untuk amal.
Dan gempita tur Raja Salman tak hanya di Washington itu saja. Sebelum itu, pria yang 48 tahun menduduki kursi Gubernur Riyadh ini memboyong 500 orang berlibur ke Prancis. Pantai ikon wisata Paris ditutup. Jejak menggemparkan juga ditoreh di Turki.
Dan kini, Pelayan Dua Masjid Suci itu kembali melakukan perjalanan kolosal. Kali ini ke tujuh negara Asia. Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, China, Jepang, Maladewa, dan Yordania, menjadi tujuan. Negeri Petro Dolar itu berusaha menggaet dan menanam investasi.
Lawatan ini tak kalah besar. Ratusan orang turut serta. Bahkan, saat mengunjungi Indonesia, Raja Salman diiringi 1.500 orang. Termasuk 10 menteri dan 25 Pangeran. Selain bertemu Presiden Jokowi, mereka juga berlibur ke Bali.

Berikut ini adalah jejak kunjungan Raja Salman yang menggemparkan dunia:

Menutup Pantai Prancis

Kunjungan ini dilakukan pada Juli 2015. Rombongan Raja Salman berlibur selama tiga minggu di negeri mode itu. Meski hanya berlibur, akomodasinya bukan main-main. Sangat mewah. Dia menginap di sebuah vila di Vallauris, yang pernah menjadi tempat menginap tokoh-tokoh dunia, seperti bintang Hollywood, Marlylin Monroe dan Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris era Perang Dunia II.
Beberapa hari sebelum kedatangan Raja Salman, vila itu dipermak. Jendela baru dipasang, tanaman-tanaman bunga segar didatangkan, bahkan sebuah singgasana ditaruh di balkon supaya sang raja bisa menikmati pemandangan.
Liburan Raja Salman ini juga melibatkan ratusan pejabat Saudi. Selama liburan, Raja Salman memboyong relasi, staf, dan pejabat militer untuk menemani liburan di Prancis. Semua berjumlah seribu orang. Raja Salman dan 300 relasi menginap di mansion, sementara 700 lainnya di hotel mewah di Cannes.
Lihat pula moda transportasinya. Semua wah. Raja Salman menggunakan penerbangan privat yang dioperasikan Saudi Arabia Airlines. Ada 10 iring-iringan kendaraan yang menyapa kedatangan Raja Salman. Sebanyak 400 mobil mewah pun sengaja disewa untuk menemani Raja Salman dan keluarganya jalan-jalan ke tempat wisata Prancis. Sayang, tak ada catatan berapa uang yang digelontorkan untuk liburan ini.
Selama liburan Raja Salman, pantai La Mirandole yang berdekatan dengan mansion di Vallauris, ditutup untuk umum. Pantai ini dijaga ketat aparat. Namun penutupan ini menuai kritik, ada 100 ribu orang menandatangani petisi berisi protes penutupan pantai.
Walikota Vallauris bahkan menyurati Presiden Perancis, Francois Hollande. Dia menyebut ada kegiatan ilegal di sekitar pantai La Mirandole.
Karena mendapat keberatan, Raja Salman hanya tinggal selama beberapa hari di pantai itu. Padahal, rencananya mereka akan berlibur selama tiga minggu. Rombongan Raja Salman kemudian bertolak ke Maroko.

Menyulap Hotel di AS dengan Perabot Emas

Pada awal September 2015, Raja Salman bertandang ke Amerika Serikat untuk bertemu Barack Obama, yang kala itu menjabat Presiden AS. Kedua pemimpin ini membahas nuklir Iran dan isu-isu terkini di kawasan Asia Tengah.
USA Today melaporkan, kunjungan Raja Salman ini tergolong wah. Hotel tempat menginap, Four Season Hotel di Georgetown, disulap dengan interior super emas, mulai dari cermin hingga gantungan topi. Hotel tersebut juga menggelar karpet merah untuk Raja Salman dan keluarga.
Laman New York Post memberitakan, 222 kamar di Four Season diborong oleh rombongan Raja Salman. Tamu yang sudah menginap di sana, diminta mengungsi ke hotel yang lain. Padahal, rombongan hanya menginap selama tiga hari saja.
Four Season juga memberikan fasilitas mewah. Kamar royale suite yang dihuni raja, memiliki interior berupa kamar mandi yang terbuat dari batu marmer, teras yang telah dipernis, dan toilet khusus.
Bagaimana tarif hotel bintang lima ini? Four Season membanderol kamar standar dengan harga US$500 atau sekitar Rp6,68 juta permalam, untuk akhir pekan. Sedangkan kelas suite dasar dihargai US$1.000 atau setara Rp13,37 juta permalam.
Namun, tarif kamar royale suite tidak dipublikasikan. Meskipun demikian, tarif kamar untuk kelas pimpinan negara tentu berada di atas segalanya.

Habis Rp133 Miliar di Turki

Kunjungan ke Turki tak kalah heboh. Setahun yang lalu, Raja Salman berkunjung selama lima hari di Turki. Selain bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dia juga menghadiri pertemuan Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Untuk mempersiapkan kedatangan Raja Salman, biaya yang diperlukan sangat fantastis. Laman Hurriyet Daily News melaporkan, dibutuhkan dana US$10 juta atau sekitar Rp133 miliar.
Biaya itu untuk akomodasi dan pengamanan. Kala itu, Raja Salman menempati kamar kelas King Suite di Hotel JW Marriot, Ankara. Luasnya sekitar 450 meter persegi. Tak sembarang orang bisa menginap di sini. Kaca jendela hotel diganti dengan kaca antipeluru, dinding dilapisi semen antibom.
Tidak hanya itu, fasilitas penerbangan kargo untuk mengangkut semua keperluan dan kebutuhan rombongan raja juga kelas wahid. Ada 500 unit mobil mewah yang sengaja disewa untuk mengantarkan raja selama kunjungan di Turki.

Boyong 1.500 Orang ke Indonesia

Sejak akhir Februari 2017, Raja Salman melakukan tur Asia. Tujuh negara masuk daftar tujuan. Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, China, Jepang, Maladewa, dan Yordania, akan dikunjungi dalam sebulan ini.
Setelah tiga hari berada di Malaysia, Raja Salman dan rombongan telah menginjakkan kaki di Indonesia. Raja Salman disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo. Raja Salman berada di Indonesia mulai 1 hingga 9 Maret mendatang.
Kunjungan ini sangat bersejarah. Dia adalah Raja pertama Saudi yang berkunjung ke Indonesia setelah Raja Saisal pada 1970. Raja Salman diagendakan akan melakukan kunjungan kenegaraan untuk membahas kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi.
Kedatangan Raja Salman ke Indonesia tak kalah heboh. Hitung saja jumlah orang yang menyertainya. Berdasarkan catatan, ada 1.500 orang. Termasuk 10 menteri dan 25 pangeran. Mereka menumpang tujuh pesawat kelas utama. Kargo seberat 506 ton sudah datang beberapa hari sebelum rombongan datang.
Untuk akomodasi, rombongan ini juga memesan hotel-hotel mewah. Di Jakarta, mereka menyewa Ritz Carlton dan Raffles Hotel. Di Bali, rombongan ini menginap di resor mewah, yaitu Laguna, St. Regis, dan Hilton.
Resor Laguna dan St. Regis pun fully booked dan sudah ditutup untuk umum. Rombongan ini juga sengaja meyewa 360 unit mobil mewah untuk berlibur di Bali. Biaya akomodasi dan transportasi selama Raja Salman di Indonesia ini ditaksir mencapai Rp150 miliar.
Indonesia berharap Raja Salman membawa investasi sebesar US$25 miliar atau sekitar Rp333 triliun. Perusahaan minyak Saudi Aramco juga bekerja sama dengan Pertamina untuk kilang Cilacap. Nilai kerja sama ini sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp80 triliun.





close