Dulu Wanita Cantik Ini Hanya Tulang dan Kulit karena Menderita Anoreksia

Anoreksia
Saat melihat sosoknya yang cantik dan berseri, mungkin kita tak akan ada yang mengira bahwa Emelle Lewis pernah menderita anoreksia. Alih-alih tampil bugar, dulu tubuh Emelle tampak seperti tulang yang dibalut kulit. Emelle tidak menyembunyikan kenyataan itu. justru wanita ini malah mengunggah fotonya ketika anoreksia di akun instagram @emellegetswell.
Ya, akun itu dibuatnya untuk berbagi kisah perjalanannya pulih dari anoreksia melalui pola makan sehat dan fitnes. Dia ingin meningkatkan kesadaran akan bahaya eating disorder atau gangguan makan.
Di puncak kepayahan kondisi kesehatannya, berat Emelle merosot drastis hingga 5 stone atau sekitar 31 kg. Saat itu dia membatasi asupan makanan dan berolahraga gila-gilaan. Dia enggan duduk diam atau beristirahat.
Semua kegilaan yang dialaminya itu berawal ketika Emelle berusia 15, melansir laman Daily Star, Rabu (13/12/2017). Saat teman-teman seusianya mulai berpacaran, Emelle justru khawatir dengan bentuk tubuhnya. Dia merasa "terlalu gemuk dan jelek" untuk mendapatkan perhatian lawan jenis. Meyakini bahwa menjadi kurus adalah jawaban dari segala masalahnya, Emelle mulai terobsesi dengan makanan.
"Aku bergabung di gym, tapi setelah beberapa bulan berlatih, aku tak juga melihat ada penurunan berat badan. Jadi aku mulai membuat diriku sakit. Sejak saat itu semuanya menjadi tak terkontrol dan aku berakhir dirawat di rumah sakit, tujuh kali dalam beberapa tahun itu," Emelle mengenang ketika dia mulai terkena anoreksia. 
Saking terobsesinya ingin punya tubuh ramping, Emelle biasa menghabiskan siangnya dengan berolahraga atau menghitung kalori makanannya.
Dia biasa mengawali hari dengan yoga, berlatih merampingkan perut dan tak akan berhenti bergerak hingga pukul 16.00. Meski kemudian berat badannya berkurang drastis, Emelle mengaku sama sekali tak sadar ada yang salah dengannya.
"Aku benar-benar pecaya bahwa aku bisa menjaga berat badan dan menjalani kehidupan normal. Aku tak ingin mengenyahkan gangguan makanku," ucapnya.
Dia bahkan menolak untuk menjalani perawatan dan merasa semua orang tak memahaminya. "Aku tak merasa lemah karena tubuhku telah beradaptasi dengan berat badanku yang berkurang. Namun yang paling tak bisa kuhadapi adalah rasa dingin. Dingginnya begitu mengigit sehingga menyakitkan," celoteh Emelle.
Hingga suatu hari Emelle terbaring di ranjang dan merasa seperti sekarat. Dia baru menyadari tak ada yang berhasil diraihnya dan bukan seperti itu akhir hidup yang diinginkannya.
"Gagasan itu membuatku berpikir ulang dan aku paham harus memulai perjuangan baru dan menunjukkan tujuanku hidupku yang sebenarnya pada dunia," ujarnya.
Emelle memutuskan ikut latihan beban, berharap dia bisa mendapat kekuatan yang diperlukan. Dia juga mulai memperbaiki pola makannya.
Kini berat badan Emelle telah di atas 50 kg. Tubuhnya kembali sehat dan bugar. Dia pun bertekad untuk membantu orang lain yang tengah berjuang mengatasi anoreksia.
"Temukan satu hal yang menjadi passionmu. Sesuatu yang bisa kau upayakan dan fokuskan energi serta waktu untuk meraihnya," saran Emelle pada mereka yang berjuang menaklukkan anoreksia.
"Hidup terlalu singkat dan kita hanya hidup sekali. Jangan sia-siakan hidupmu dikontrol oleh pola makan yang keliru. Cintai tubuhmu karena suatu hari nanti kita tak lagi memilikinya," tutup Emelle.
close