Mengapa 1.000 Hari Pertama Kehidupan Buah Hati Sangat Penting?

Image result for 1.000 Hari Pertama Kehidupan Buah Hati Sangat Penting
“Banyak yang beranggapan 1000 hari pertama, saat anak sudah dilahirkan. Padahal 1.000 hari pertama berlaku sejak anak di dalam janin. Untuk itu sebelum merencanakan hamil sebaiknya ibu lengkapi nutrisi terlebih dahulu. Seperti 3 bulan sebelum merencanakan hamil memeriksakan diri pada dokter agar tubuh lebih siap. Begitu pun saat hamil dan setelah melahirkan harus terpenuhi nutrisinya,” ujarnya saat ditemui dalam acara Kampanye Bunda Pas oleh PT Kalbe Blackmores Nutrition, di Jakarta. 

1.000 hari pertama kehidupan buah hati adalah masa yang berharga dan paling penting? Inilah mengapa, setiap ibu diharapkan bisa memahami pentingnya asupan nutrisi yang sesuai dengan angka kecukupan gizi selama 1000 hari pertama kehidupan si kecil. 

Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Hermina Jatinegara dan Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah mengatakan 1000 hari pertama kehidupan buah hati dimulai sejak janin. Untuk itu, nutrisi si ibu bisa disiapkan sebelum hamil.


Sedangkan, menurut data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup masih terbilang tinggi walau telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2012, yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan ini bisa dibilang sangat lambat dan tidak signifikan, sehingga AKI masih sangat membutuhkan perhatian. 

Empat penyebab utama AKI adalah pendarahan, eklamsia, infeksi serta komplikasi dari aborsi ataupun persalinan. Eklamsia disebabkan oleh faktor genetik, kegemukan dan diabetes, berupa peradangan atau inflamasi dalam tubuh yang menyebabkan aliran darah tidak lancar. Eklamsia dapat dicegah dengan mencukupi kebutuhan mikronutrien ibu, antara lain dengan antioksidan penting seperti selenium, enzim Q10, fish oil, vitamin C dan vitamin E, untuk kehamilan yang optimal.


Data nasional dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 lalu juga menunjukkan prevalensi risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada wanita hamil sebanyak 24,2%. KEK adalah status gizi kurang yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi KEK biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu 15-45 tahun.

Salah satu indikator status gizi adalah berat badan. Pencapaian dan pengaturan berat badan yang ideal dan penerapan pola hidup yang sehat dengan gizi seimbang dibutuhkan sebelum, saat dan setelah periode kehamilan  agar kesehatan ibu dan janin optimal. 

“Biasanya ibu hamil kekurangan asam folat, omega 3, kalo kurang anaknya jadi kurang gizinya, pas lahir beratnya juga kurang, yang menyebabkan anak kurang cerdas, dan ini turun menurut. Sebelum hamil nutrisi setidaknya sudah minum asam folat, karena penting untuk janinnya, agar ngga cacat,” tambahnya. 

Rissa juga mengatakan multi mikronutrien untuk ibu hamil dan menyusui sangat penting. Inilah yang membuat Blackmores mengadakan seminar edukasi Kampanye Bunda PAS (Peduli Asupan Sehat). Kampanye ini mengedukasi ribuan bunda hamil dan menyusui mengenai pentingnya pengetahuan akan kesehatan fisik dan psikologis Bunda selama 1000 Hari Pertama Kehidupan Si Kecil.

“Melalui kegiatan Bunda PAS ini. Mulai dari metode hypnobirthing atau upaya alami menanamkan niat positif untuk memperlancar proses kehamilan dan persalinan, coaching clinic, cooking demo, hingga pemahaman mengenai asupan nutrisi yang penting bagi Bunda dan Si Kecil selama masa kehamilan dan menyusui,” jelas Dickson Susanto, Country Manager Kalbe Blackmores Nutrition.


Sumber
close