Mungkin bagi kebanyakan orang akan menjadikan akun media sosial pribadinya sebagai cerminan diri yang sesungguhnya. Tidak hanya untuk berbagi informasi atau aktivitas yang dilakukan, namun juga apa yang dipikirkan dan dirasakan. Itulah sebabnya unggahan yang sifatnya personal sering ditemukan.
Sebagian besar unggahan teman - teman di media sosial seringnya hanya dilihat sambil lalu. Atau cukuplah diberikan tanda like atau emoticon sesuai dengan apa yang kita rasakan saat melihat unggahan tersebut. Akan tetapi, ada unggahan yang sebaiknya jangan dianggap sepele atau bahkan diabaikan.
Dikatakan psikolog anak dan keluarga Vera Itabiliana, saat ditemui dalam acara peluncuran OramiBirthClub beberapa waktu lalu, unggahan yang bernuansa depresi sebaiknya tidak diabaikan.
Depresi bisa diperlihatkan di media sosial, segera dampingi (Depositphotos)
"Terlebih jika kita mengenal orang ini, sebaiknya segera dekati, cari tahu ada apa, dampingi," bilang Vera.
Walau biasanya seseorang yang depresi identik dengan perilaku menarik diri, namun dikatakan Vera, ada yang justru sebaliknya. Yakni memperlihatkannya agar orang lain mengetahui apa yang sedang dirasakan atau yang ingin dilakukan, terkait rasa depresinya. Contoh sederhananya, ada orang yang bunuh diri di tempat tertutup, tapi ada yang justru di tengah keramaian.
"Intinya, jika menemukan hal semacam ini di media sosial, jangan anggap remeh," tegas Vera.