Benarkah Ini 5 Adegan Khas yang Selalu Ada di Sinetron Indonesia, Berlebihan tapi Kocak...

Related imageSinetron atau sinema elektronik mulai populer di kalangan warga  Indonesia pada tahun 90-an.Umumnya sinetron meyajikan kisah cinta yg terjadi di kehidupan nyata menggunakan "bumbu-bumbu" agar terlihat menarik.
Sayangnya "bumbu-bumbu" yang diberikan melenceng dari realita kehidupan.
Bahkan dampak penggunaan "bumbu-bumbu" yang berlebihan inilah muncul adegan yg tidak lumrah.Adegan yang tidak lumrah ini acapkali ditemukan di sinetron zaman kini  .
Ironisnya, adegan tersebut cenderung tidak mendidik penontonnya.
Nah, penasaran apa saja adegan tidak masuk akal yang dimaksud?
TribunStyle.com melansir dari berbagai sumber, inilah 5 adegan tidak masuk akal yang ada di sinetron Indonesia.
1. Jatuh cinta pandangan pertama
Adegan seperti ini sebenarnya diangkat berdasarkan istilah meet cute.
Meet cute diperkenalkan pertama kali oleh sutradara film Hollywood.
Istilah ini menjurus pada adegan kedua tokoh utama yang bertemu secara tidak sengaja.
Sedangkan di Indonesia, meet cute diwujudkan dengan adegan pertempuan pertama yang berujung pada kisah cinta pandangan pertama.
Sayangnya, meet cute di Indonesia terkadang dikemas secara asal sehingga terkesan tidak masuk akal.
Misalnya saja ada adegan tokoh utama wanita menyebrang jalan, lalu tertabrak oleh mobil pemeran pria.
Pemeran pria turun dari mobil untuk menolongnya.
“Duh Mbak, gimana sih kalau jalan—kamu nggak apa-apa?,” pemeran pria yang tadinya mau memarahi tokoh utama wanita jadi batal karena terpesona dengan kecantikan tokoh utama wanita.
“Nggak apa-apa, Mas”, tokoh utama wanita juga terkesima dengan ketampanan pemeran pria. Lalu mereka saling jatuh cinta.
Namun kenyataannya seperti ini.
Wanita menyebrang sembarangan, nggak sengaja tetabrak pria.
Sebelum pria membuka mulut, pasti wanita duluan yang sudah memaki.
"Bisa bawa mobil gak sih pak?"
Entah pria tampan atau bukan, keselamatan diri adalah yang utama, 'kan?
2. Mau tertabrak, bukannya minggir malah teriak
Secara logika, jika kamu mau menyeberang dan hampir ditabrak, apakah kamu akan berteriak saja?
Tentunya kamu akan langsung menghindar, bukan?Namun, tidak dengan adegan dalam sinetron.
Misalnya saja seperti ini.
Tokoh utama hendak mengejar orang di jalanan ramai.Tiba-tiba ada sorot lampu mobil.Sang tokoh menoleh ke arah mobil.Bahkan sang tokoh sempat saliong kontak mata dengan pengendara mobil tersebut.Lucunya, kedua tokoh ini malah sama-sama berteriak.
"Tidaaaaaaaak," lalu tertabrak mobil.
3. Berantem sampai terbang
Adegan berantem di sinetron Indonesia memang selalu bikin takjub.
Tokoh-tokoh yang ada di dalamnya selalu berantem sampai terbang segaja.
Mau menendang saja harus ancang-ancang dari jarak jauh dulu sebelum menuju ke arah musuhnya.
Adegan di sinetron:
“Terima jurus saktiku!,” berlari lalu terbang dan menendang musuh hingga musuh terpental beberapa meter dari tempat dia berdiri.
Kenyataan:
Menendang musuh membutuhkan jarak yang dekat, setidaknya satu sampai dua meter.
4. Hilang ingatan atau amnesia
Tidak sedikit sinetron Indonesia yang melibatkan penyakit amnesia agar ceritanya lebih greget.
Tokoh yang terkena amnesia biasanya akan memiliki dialog seperti ini.
“Ini dimana? Aku siapa? kamu siapa? Ada apa dengan saya?!,” teriak tokoh utama saat terbangun tanpa ada sepenggal ingatan yang diingatnya.
Padahal di kehidupan nyata, pasien yang mengalami amnesia akan kebingungan dan tidak langsung teriak-teriak.
Setelah beberapa saat menyadari keadaannya, barulah mereka bertanya mengapa bisa sampai di rumah sakit.
5. Diracuni oleh musuh
Terkadang, saking dendamnya sang tokoh antagonis pada kebahagiaan protagonis, dia rela menempuh segala cara untuk menghancurkannya.
Bahkan dia tidak segan-segan untuk meracuni sang tokoh protagonis.
Sayangnya, adegan meracuni tokoh protagonis dalam sinetron Indonesia malah terkesan tidak masuk akal.
Misalnya saja seperti ini.
Adegan di sinetron
Tokoh protagonis: “sebentar ya aku mau ke belakang dulu”
Tokoh antagonis tersenyum paslu.
Saat tokoh protagonis menghilang, tokoh antagonis mengeluarkan racun yang biasanya disimpan di dalam baju.
Lalu, dia menuangkan racun itu di minuman tokoh protagonis.
Tokoh protagonis: “maaf ya lama”
Tokoh antagonis: “iya, nggak apa-apa. Minum dulu minum”
Tokoh antagonis memperhatikan tokoh protagonis meminum minuman yang sudah diracunnya sampai habis.
Tokoh antagonis: (dalam hati) Sebentar lagi kau akan mati dan Mas Aryo akan jadi milikku selamanya! HAHAHAHAHA.
Kenyataan:
Yang namanya meracuni orang, pelaku biasanya bersikap natural seolah-olah bukan dia pelakunya.
Contoh saja kasus Jessica Wongso yang meracuni Mirna, bahkan sudah sampai diringkus polisi wajahnya Jessica tetap nggak ada ekspresinya, 'kan?
close