Ungkapan 'Belum Lima Menit', Mitos atau Fakta yaa? Ini Penjelasannya...

Related imageTahukah anda bahwa ungkapan ‘belum lima menit’ buat makanan yang jatuh ke lantai ternyata bukan isapan jempol belaka.
Sebuah penelitian di Manchester Metropolitan University (MMU) menelaah teori tersebut dan  menyatakan beberapa makanan yang jatuh ke lantai masih aman dikonsumsi.
Tim peneliti menguji lima makanan, diantaranya roti dengan selai, pasta, daging ham, biskuit polos, dan  buah kemarau. Kelimanya dijatuhkan ke lantai dan  dibiarkan selama interval 3, lima, dan  sepuluh dtk.
Alasan dipilihnya kelima makanan tadi karena mempunyai tingkat aktivitas air yang tidak selaras. Kadar air merupakan kunci untuk melihat pertumbuhan bakteri dalam durasi tiga detik. Selain itu karena makanan-makanan ini familiar serta biasa dikonsumsi kebanyakan orang.
Makanan itu lalu diperiksa untuk memastikan apakah bakteri berbahaya pada lantai ikut masuk ke dalam makanan selama minimal tiga detik. Hasilnya, makanan yang memiliki kadar garam dan gula yang cukup tinggi relatif aman dimakan setelah jatuh ke lantai karena tidak adanya kesempatan bakteri untuk tumbuh.Adapun buah kering dan pasta yang dimasak menunjukkan tanda-tanda klabsiella setelah diambil kembali dalam jangka waktu tiga detik. Klabsiella adalah bakteri yang berpotensi menyebabkan penyakit pneumonia, infeksi saluran kemih, dan gangguan pada jaringan lunak. Sedangkan biskuit adalah makanan yang paling aman dikonsumsi kembali setelah jatuh lebih dari sepuluh detik karena kadar air yang rendah.
"Tidak ada organisme spesifik yang terdeteksi pada biskuit. Ham yang diawetkan dengan garam juga aman. Roti dengan selai pun tidak menunjukkan pertumbuhan bakteri karena kandungan gula yang tidak memungkinkan perkembangan mikroba," kata Technical Officer Manchester Metropoilitan University Kathy Lees seperti dikutip Dailymail, Selasa (17/10). 
Untuk mencegah timbulnya bakteri pada lantai, Lees menyarankan agar setiap lantai rumah tangga dibersihkan dengan cairan desinfektan  secara teratur. Bakteri yang paling sering hinggap di lantai adalah E. Coli dan Pseidomonas. Kedua bakteri tersebut merupakan bakteri opurtunistik penyebab utama gangguan pencernaan dan pernafasan.
"Idealnya, lantai dipel satu kali sehari. Namun, sepertiga dari orang Inggris hanya melakukannya seminggu sekali," ujarnya.
Hampir semua studi kasus di Inggris menyatakan bahwa peserta penelitian menganut prinsip ‘belum lima menit’ ketika berada dalam rumah. Tapi, membuang apapun yang dijatuhkan ke lantai saat mereka ada di ruangan terbuka.

Sumber
close