Inilah Alasannya Mengapa Mie Instan itu Berbahaya

Mie instan merupakan salah satu makanan yang telah diproses. Makanan yang diproses bukan hanya makanan yang telah jadi lalu dipanaskan lagi. Makanan yang diproses adalah makanan yang telah diubah dari bentuknya yang asli menjadi bentuk baru lagi karena alasan kesehatan, kenikmatan, maupun alasan tertentu lain. Proses yang dapat terjadi pada pemrosesan makanan ini antara lain adalah pendinginan, pemasakan, pemanasan dan pengeringan. Bahaya mie instan jika dimakan terlalu sering adalah terkait dengan banyaknya proses kimia dan penambahan bahan-bahan lain yang tidak baik untuk kesehatan.
Berbicara mengenai mi instan, makanan ini adalah makanan yang tidak asing di telinga terutama bagi kalangan mahasiswa yang super sibuk. Ketika banyaknya tugas, keuangan menipis, namun tetap ingin makanan makanan yang enak, mi instan adalah pilihan yang tepat. Mi instan menjadi makanan favorit di kalangan mahasiswa terutama anak kos-kosan. tidak hanya mahasiswa, namun lapisan lain masyarakat Indonesia menyukai mi instan. ini dibuktikan dengan pernyataan yang dikutip dari BBC news bahwa Indonesia adalah negara kedua terbesar pengkonsumsi mi instan dengan mengkonsumsi 14, 5 milyar mi instan per tahunnya.
Seringkali kita mendengar bahwa kandungan yang terdapat dalam mi instan tidaklah baik bagi kesehatan. Namun itu tidak mengubah kita untuk enggan makan mi instan. adapun kandungan yang terdapat dalam mi instan yang membuat mi instan menjadi berbahaya adalah:
1. Pewarna Tartrazin CI 19140
Pewarna tartrazin merupakan pewarna sintetik (buatan) yang memberikan warna kuning pada makanan ataupun minuman. Menururut penelitian yang dilakukan oleh The American Academic of Pediastrics Committee on Drugs, pewarna tartrazin secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, diantaranya adalah tumor pada kelenjar tiroid, Lymphocytic lymphomas, serta kerusakan kromosom. Karena efeknya yang berbahaya, penggunaan tatrazin telah dihentikan di beberapa negara, seperti Austria, Norwegia, serta Jerman.
2. Mono Sodium Glutamat (MSG)
MSG adalah zat yang memiliki fungsi untuk menambah cita rasa pada makanan. Menurut  penelitian Horvath et al, 2013 penggunaan MSG yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan otak. Penelitian ini menyelidiki perkembangan saraf dengan menggunakan MSG untuk menghambat pengembangan syaraf secara tepat.
3. Antioksidan TBHQ (Tersier Butil Hidroksin Quinolin)
TBHQ  merupakan bahan kimia yang memiliki fungsi sebagi anti oksidan, namun anti oksidan TBHQ adalah anti oksidan yang berasal dari sintesis bukan yang alami. Zat ini digunakan untuk oksidasi minyak dan lemak sehingga membuat makanan dapat bertahan lama. Berdasarkan Centers for Science in the Public Interest (CSPI) penelitian mengenai efek dari TBHQ yang diberikan kepada tikus,  tenyata efek dari TBHQ dapat menyebabkan tumor. Selain itu TBHQ dapat menimbulkan gangguan kesehatan lambung  dan kerusakan DNA .
4. Natrium yang berlebih
Natrium adalah mineral yang diperlukan oleh tubuh. Kadar normal natrium yang diperlukan oleh tubuh adalah 340 mg. Kelebihan natrium berefek kepada merasa haus dan tekanan darah yang naik. 

Bagaimana mengatasi bahaya mie instan ini?

Lisa Young, seorang ahli gizi dan professor di New York University mengatakan bahwa sebenarnya mie instan masih boleh dikonsumsi dan dampak kesehatan yang ditimbulkan masih dapat dikendalikan. Caranya adalah dengan tidak mengkonsumsinya setiap hari, mengendalikan porsi yang dimakan pada setiap kali konsumsi, serta sebaiknya kombinasikan penyajiannya dengan makanan lain yang bukan merupakan makanan pemrosesan dan lebih sehat, seperti sayur dan telur.
close