Kebanyakan anak memang cenderung lebih dekat dengan ibu daripada ayah. Walau tidak semua, tapi tidak ada ibu di rumah akan lebih membuat rumah terasa kosong dibanding gak ada ayah di rumah. Benar gak sih? Bagaimana menurutmu?
Keterbukaan seorang anak sebenarnya tergantung pada seberapa dekat mereka terhadap orangtua. Memang, diharapkan semua anak untuk dekat dengan orangtua, entah ibu maupun ayah. Namun, ternyata hampir semua anak lebih dekat dengan ibu dibanding ayah. Apa alasannya? dsinilah saya akan menguak beberapa alasan yang ada dan sesuai dengan kenyataan yang telah kita temui atau telahsaya teliti sebelumnya, alasan tersebut yaitu:
1. Gak dipungkiri, ayah biasanya cenderung kaku.
Karena mayoritas sifat dasar seorang laki - laki adalah kaku atau sering disebut dengan keras kepala. Sosok ayah yang tegas dan cenderung kaku membuat anak susah untuk bisa lebih dekat dengan ayah. Beberapa anak malah harus dipancing dulu baru jujur tentang apa yang dirasakan. Nah, karena alasan inilah anak lebih cenderung dekat dengan ibu. sifat kaku ini biasanya disertai dengan cuek, sedangkan anak membutuhkan perhatian yang lebih yang di harapkan yang didapatkan dari orang tus anak tersebut.
2. Sebaliknya, ibu cenderung lebih talk active.
Tidak semua memang, tapi hampir selalu ibu itu talk active. Ibu yang talk active biasanya bukan karena cerewet tapi karena terlalu ingin menjaga anaknya agar tidak kekurangan apapun. Keluwesan ibu dalam berbicara bisa membuat anak menjadi lebih terbuka untuk berbagi cerita. Ibu juga sebagai sadaran pertama ketika anak lagi bersedih dan bahkan ibu lah yang pertama menyambutsaya ketika saat saya sedih maupun bersenang
3. Kebanyakan ayah menghabiskan waktu untuk mencari nafkah.
Kewajiban seorang ayah untuk mencari nafkah, membuat ayah menghabiskan hampr seluruh waktunya dalam sehari untuk berada di luar rumah. Bahkan, biasanya intensitas pertemuan anak dan ayah ini sangat sedikit. Kurangnya intensitas pertemuan tersebut otomatis membuat anak lebih sungkan dengan ayah dibanding ibu.
4. Ibu lebih perasa, lebih bisa mengerti perasaan anak.
Perempuan memang memiliki sifat dasar untuk lebih perasa, karena kepekaannya tersebut. Ibu gampang mengenali sifat anak serta apa yang anak rasakan. Ditambah dengan sifat sabar dan penyayang yang membuat setiap anak lebih lengket dengan ibu.
Tak semudah membalikkan telappak tangan ketika kita ingin mengambil perhatian seorang anak, karena setiap anak memiliki kriteria tersendiri sehinnga kita harus menghadapi hal tersebut sesuai kebutuhan anak itu tersendiri. Karena sosok seorang ibu memang benar - benar nyata dan bahkan tertanam pada diri anak sejak kecil karena ikatan batinnya sangat kuat, tapi terkadang ada pula seorang anak lebih cenderung ke ayahnya, tapi tidak menuntup kemungkinan pula. Karena saya hanya mengambil pada sudut pandang yang mayoritas.
5. Ibu lebih tanggap akan keperluan anak.
Intenstas pertemuan yang lebih tinggi dibanding ayah, membuat ibu dengan mudah tanggap dengan semua keperluan anak. Nah, anak juga terbiasa meminta segala sesuaatu yang dia perlukan kepada ibu walaupun pada dasarnya ayahlah yang ada dibalik itu semua.
6. Ayah cenderung sedikit bicara.
Karena ayah cenderung sedikit bicara, anak sering merasa sungkan jika ingin dekat secara berlebihan kepada ayah. Anak, kebanyakan, akan meminta saran terlebih dahulu kepada ibu mereka dibanding dengan ayah.
Entah lebih dekat dengan ibu atau anak, pada dasarnya semua anak pasti menyayangi orangtua mereka dan sebaliknya.