Pernah nggak kamu ngobrol sama orang, tapi orang itu nggak begitu mendengarkan omongan kamu, bahkan meminta kamu untuk mengucapkan ulang kalimatmu? Hmm..., cek lagi deh, jangan-jangan kamu ngomong di sebelah kirinya, bukan sebelah kanan. Lho, apa hubungannya?
Benarkah kalo telinga kanan itu lebih tajam pendengarannya? Menurut para ilmuwan, telinga kanan lebih peka daripada telinga kiri manusia? Ingin mendengar dengan lebih jelas? Coba miringkan kepala Anda dan arahkan telinga kanan ke sumber suara.
Fungsi telinga kanan yang dapat memproses dan menyimpan informasi audio lebih baik dari telinga kiri sebetulnya sudah diketahui cukup lama.
Pada tahun 1967, misalnya, Doreen Kimura menggunakan tes dichotic listening dan menemukan bahwa telinga kanan terhubung dengan otak kiri manusia yang berfungsi untuk memproses bahasa atau kata yang didengar. Kemampuan ini tidak dipengaruhi oleh kidal atau tidaknya seseorang.
Lalu pada 1973, para ilmuwan telah menerbitkan makalah yang menyatakan bahwa telinga kanan lebih unggul pada anak-anak yang berusia 5 sampai 13 tahun.
Nah, temuan terbaru ini mencoba mencari tahu apakah fungsi telinga kanan akan tetap unggul meski dalam keadaan bising. Subyek penelitiannya pun dikhususkan pada orang dewasa untuk melihat perkembangan fungsi telinga.
"Semakin kita tahu bagaimana telinga menjalankan fungsi pendengaran di lingkungan yang bising dan upaya mendengarkan secara umum; alat diagnostik dan pelatihan pendengaran akan menjadi lebih baik," kata Danielle Sacchinelli, ketua penelitian dari Auburn University, Alabama, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (7/12/2017).
Meski telinga kanan disebut tetap lebih unggul sampai dewasa, peneliti ingin mengetahui seberapa baik kondisinya. Hal ini untuk melihat bagaimana telinga kanan berkembang.
Tim peneliti mencatat bahwa saat masih anak-anak, telinga kanan memiliki fungsi yang sangat berbeda dari telinga kiri. Setelah menginjak dewasa, telinga sudah terbiasa dalam memproses dan menggabungkan dua sinyal pendengaran. Efeknya, keunggulan telinga kanan dalam mendengar berkurang.
Dalam penelitiannya, periset merekrut 41 orang berusia 19 sampai 28 tahun untuk terlibat dalam tes pemisahan dan integrasi dichotic.
Dalam tes ini, partisipan diberikan dua aliran informasi audio yang berbeda melalui headphone. Pada setiap tahapan tes, jumlah nama benda yang dibacakan bertambah satu.
Dari tes ini, peneliti menemukan tidak ada bedanya antara fungsi telinga kanan dan kiri terhadap bagaimana peserta menangkap informasi. Dengan catatan jumlah yang dibacakan berada di bawah kapasitas memori seseorang.
Namun saat jumlah melebihi kapasitas memori manusia, kemampuan mengingat informasi yang diterima telinga kanan lebih besar dari telinga kiri. Rata-rata peningkatan ini adalah 8 persen, tetapi ada yang mencapai 40 persen.
"Penelitian lain menunjukkan kemampuan telinga kanan berkurang saat usia 13 tahun. Tapi penelitian kami menunjukkan hal ini sebetulnya terkait tuntutan tugas," kata Aurora Weaver, seorang rekan peneliti.
"Keterampilan kognitif tentu saja dapat berkurang akibat penuaan dini, penyakit, atau trauma. Oleh karena itu, kita perlu lebih memahami dampak tuntutan kognitif pada pendengaran," imbuhnya.
Hasil penelitian ini sudah dipresentasikan dalam pertemuan ke-174 Acoustical Society of America.