Pria lebih mendominasi hampir di semua industri sehingga semakin sulit bagi wanita untuk mendapatkan pekerjaan. Tapi, bagi sebagian wanita, kemiskinan memaksa mereka untuk tetap mencari pekerjaan. Walau mereka harus bekerja kasar agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Begitulah kehidupan yang dijalani wanita China bernama Wang Zhenzhen ini. Wanita 58 tahun itu bekerja sebagai kuli bangunan bersama suaminya. Karena bekerja sebagai kuli, setiap pulang kerja, pakaiannya pasti kotor. Dia tidak mungkin mandi di lokasi pembangunan yang didominasi pria. Sehingga dia memutuskan pulang dan mandi di rumah. Wang biasanya akan naik bis jurusan Haining, dan memilih berdiri daripada duduk di kursi meski bis dalam keadaan kosong.
Seorang penumpang melihatnya dan bertanya kepadanya, " Duduklah, ini adalah bus kosong" yang dia jawab Wang, " Pakaian saya terlalu kotor. Mungkin akan mengotori tempat duduk bus ini dan mengganggu penumpang lainnya."
Kata-kata ini menyentuh penumpang tersebut dan dia memutuskan untuk mempostingnya di media sosial.
Integritasnya Melampaui Orang Berpendidikan
Banyak warganet memuji keteguhan Wang dengan mengatakan, " Wanita ini bekerja di lokasi pembangunan tapi integritasnya jauh melampaui orang berpendidikan."
Sementara komentar lain berkata, " Baju Anda mungkin kotor tapi Anda memiliki hati yang bersih."
Seorang reporter bahkan pergi ke lokasi pembangunan untuk mewawancarai Wang.
" Tugas saya adalah merakit perancah di lokasi pembangunan. Suami dan anak saya juga bekerja di sini," kata Wang.
" Tapi ini adalah pekerjaan yang diperuntukkan bagi pria, Anda bisa melakukannya?" tanya si reporter.
" Tidak masalah. Dulu saya bekerja keras di peternakan. Saya buta huruf, karena itu yang bisa saya lakukan hanyalah bekerja kasar semacam ini," jawab Wang.
Tersentuh Ucapan Sopir Bus
Ternyata, Wang memiliki dua anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Anak pertama dan kedua itu sudah menikah. Sementara putra bungsunya yang tinggal bersamanya berencana untuk segera menikah.
" Rumah reyot kami dari rumah kayu dan sudah berdiri sejak 30 tahun yang lalu. Selalu bocor setiap kali hujan turun. Karena itu kami perlu memperbaiki rumah, namun di saat bersamaan harus menghemat untuk biaya pernikahannya, " jelas Wang tentang kondisi rumahnya.
Wang mengatakan dia baru mau duduk di kursi bis jika pakaiannya tidak kotor. Dia tidak mau mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
" Kadang saja saya mandi di lokasi pembangunan sekalian ganti pakaian. Baru saya berani duduk di kursi penumpang. Sekarang baju saya kotor dan tidak bawa ganti baju bersih. Jadi saya lebih baik berdiri saja," katanya.
Tiba-tiba, nada bicaranya terdengar bahagia. Dia senang dan tersentuh hatinya karena sopir bus langganannya baik sekali kepadanya.
" Kemarin, karena melihat saya berdiri, sopir meminta saya duduk. Dia bilang, jika tempat duduknya kotor, dia nanti yang akan membersihkannya. Saya sangat tersentuh dengan kata-katanya. Jadi saya duduk di kursi penumpang di sepanjang perjalanan menuju rumah," katanya.
Kata-kata sopir itu benar-benar membuat Wang bahagia. Dia tidak menyangka masih ada yang berbuat baik kepada orang miskin seperti dirinya.